Minggu, 23 Februari 2014

Alasan Di Balik Kegagalan



Bila anda mencari alasan untuk sebuah kegagalan, anda bisa temukan berjuta-juta dengan mudahnya. Namun, alasan tetaplah alasan, la takkan mengubah kegagalan menjadi keberhasilan. Kerapkali. alasan serupa dengan pengingkaran. Semakin banyak menumpuk alasan, semakin besar pengingkaran pada diri sendiri . Ini menjauhkan anda dari keberhasilan; sekaligus melemahkan kekuatan diri sendiri. Berhentilah mencari suatu alasan untuk menutupi kegagalan. Mulailah bertindak untuk meraih keberhasilan.

Belajarlah dari penambang yang tekun mencari emas. Ditimbanya berliter-liter tanah keruh dari sungai, la saring lumpur dari pasir, la sisir pasir dari logam. Tak jemu ia lakukan hingga tampaklah butiran emas berkilauan. Begitulah semestinya anda memperlakukan kegagalan. Kegagalan itu seperti pasir keruh yang menyembunyikan emas. Bila anda terus berusaha, tekun mencari perbaikan di sela-sela kerumitan, serta berani menyingkirkan alasan-alasan, maka anda akan menemukan cahaya kesempatan. Hanya mencari alasan, sama saja dengan membuang pasir dan semua emas yang ada di dalamnya.
  
Tahukah Anda! .

Nama Pasifik sebagai sebutan bagi Lautan Teduh sebenarnya adalah keliru. Saat pelayaran keliling dunianya, Magellan menyeberangi lautan itu tanpa sekalipun menemui badai. Samudera yang luasnya tiga kali benua Asia inipun kemudian diberi nama olehnya dengan sebutan "Mar Pacifico" (Lautan Teduh).

Magellan sebenarnya cuma beruntung. Secara kenyataan, Pasifik adalah samudera yang memiliki paling banyak badai dan paling ganas diantara samudera-samudera lainnya di muka bumi.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar bila itu menginspirasikan mu