Minggu, 23 Februari 2014

Menggenggam Harapan.





Sepasang suami istri menggelar dagangannya di trotoar jalan. Saat itu petang turun terburu-buru. Lampu jalan tak cukup terang menerangi dagangan mereka. Di kanan kiri tumpukan puing-puing bongkaran pasar mengepung. Di depan, berlalu-lalang kendaraan dan langkah-langkah cepat. Siapa pula yang tertarik membeli? Namun, mereka berdua silih berganti menyapa dan menawarkan dagangan. Kaos anak warna-warni, setangan sebungkus tiga, rok kecil, dan entah apalagi. "Wahai suami istri pedagang, mengapa kalian yakin ada yang membeli dagangan itu. Bagaimana kalian bisa menjajakan barang di keremangan dan keriuhan seperti ini?"


"Kami tak kehilangan harapan." begitu jawabnya. "Itulah satu-satunya kekuatan kami. Kami tak tahu apa dan bagaimana membesarkan usaha ini, namun kami tahu harapan takkan pernah meninggalkan mereka yang menggenggamnya." Berterima kasihlah pada orang-orang kecil yang memberikan teladan dan menebarkan harapan perbaikan hidup pada kita. Mereka tiang penyangga yang menahan langit dari keruntuhan. Mereka peredup terik mentari kehidupan yang adakalanya terasa panas membakar.

Tahukah Anda.

Sylvan N.Goldman dari Oklahoma City. Amerika Serikat, adalah seorang pemilik dua toko swalayan kecil di kotanya, la sering mengamati, bahwa keranjang yang disediakan kerap membuat pembeli hanya membeli sedikit barang. Setelah keranjang penuh, pembeli segera menuju kasir dan pulang. Tentu saja Goldman ingin agar pelanggan tokonya membeli lebih banyak lagi barang, tapi bagaimana caranya?

Untuk itu Goldman mendesain dan menciptakan kereta belanja pertama di tahun 1937. Penemuannya ini ternyata terbukti dapat meningkatkan omzet penjualan, dan akhirnya ditiru penggunaannya oleh toko-toko swalayan di seluruh dunia. Saat ini kereta belanja adalah kendaraan roda empat paling banyak di muka bumi setelah mobil.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar bila itu menginspirasikan mu